POHON YANG RINDANG

 

Aku ingin menjadi pohon yang rindang. 

Tetap tegak berdiri meski diterpa angin kencang.

Akarnya menghujam dan batangnya menjulang.

Hadirnya memberikan rasa tenang.

Aku ingin memiliki keimanan seperti pohon itu.

Yang tetap kokoh apapun musimnya.

Yang tetap memberikan buah kepada siapa saja.

Dan yang tetap bertumbuh meskipun ada saja hama yang mengganggunya.

Keimanan pohon itu seperti keimanan para Nabi, keluarga dan sahabat.

Apa aku bisa memilikinya?

Aku hanya umat akhir zaman yang nyatanya masih banyak berbuat maksiat.

Aku hanya makhluq yang berharap diakui sebagai seorang hamba dengan keimanan yang masih seadanya.

Teringat keimanan para shohabiyah yang pernah kubaca kisah hidupnya. 

Ada Ibunda khodijah yang ikhlas membersamai pahit getirnya perjuangan dakwah rasul hingga rela memberikan seluruh hartanya.

Ada Ibunda Maryam yang ikhlas dalam kesendirian dengan terus menjaga kehormatannya serta sabar menerima fitnahan dan cacian dari kaumnya.

Ada Ibunda Hajar yang ikhlas ditinggal di tanah yang gersang dengan bayinya tanpa adanya sama sekali perbekalan kecuali keimanan.

Mengingatnya terkadang membuatku menjadi malu.

Berkaca pada keimananku yang naik turun dan lambat untuk melaju.

Ketika sedikit ujian datang menimpaku, aku menangis tersedu.

Entahlah, akhirnya aku larut dalam kesedihan yang tak menentu.

Padahal teringat kembali akan ayatNya, bahwa hadirnya ujian untuk membuktikan keimanan.

Hadirnya kesulitan untuk membuktikan sejauh mana kebergantungan.

Hadirnya kesempitan untuk membuktikan sejauh mana rasa syukur dan kesabaran.

Hadirnya kesedihan untuk membuktikan sejauh mana hawa nafsu mampu dikendalikan.

Nyatanya, keimananku masih perlu dipertanyakan.

Aku hanya berharap semoga Allah memberikan ampunan.

Atas sulitnya diri untuk ikhlas menjalani ujian.

Atas kesedihan dan kekecewaan karena salah dalam meletakkan kebergantungan.

O Allah, izinkan aku bertumbuh bersamamu.

Sungguh aku butuh pertolonganmu.

Untuk membersihkan diri dari kekotoran hati.

Untuk melepaskan diri dari segala ikatan duniawi.